Skin Cycling - Tren Skincare Terbaru Paling Viral! Apa sih itu?

Skin Cycling - Tren Skincare Terbaru Paling Viral! Apa sih itu?
Photo by Raphael Lovaski / Unsplash

Melakukan skincare atau perawatan kulit itu bisa menjadi suatu momen healing bagi para pecinta skincare. Setuju gak nih? Apalagi dengan banyaknya tren skincare berseliweran di media sosial. Nah, pada hari ini, kita akan membahas tren skincare terbaru yaitu: Skin Cycling.

Tren ini sangat marak di TikTok dan pertama kali diperkenalkan oleh dokter spesialis kulit asal New York bernama Whitney Bowe. Tau gak sih, bahkan hashtag #skincycling telah ditonton sebanyak 110,6 juta kali! Penasaran kan? Yuk baca artikel ini sampai habis, siapa tau bisa ikutin tren skincare ini!

Apa Itu Skin Cycling?

Konsep dari tren ini adalah untuk meningkatkan kebugaran kulit dengan cara mengikuti pola perubahan alami pada kulit. Totalnya ada 4 metode dalam Skin Cycling yakni eksfoliasi, retinoid, dan penyembuhan (recovery). Keempat metode ini harus kita lakukan sesuai langkah selama 4 malam berturut-turut untuk melihat perubahan signifikan.

Mengapa tren Skin Cycling booming? Mungkin rahasianya ada pada manfaat positif terhadap kulit seperti:

  • Melindungi kulit dari radikal bebas serta menahan kelembaban kulit
  • Memperbaiki lapisan kulit/skin barrier
  • Memberi nutrisi serta mengurangi resiko alergi terhadap produk perawatan kulit

Wah, tidak heran ya kenapa orang bisa tertarik untuk mencoba tren skincare ini! Bagi kalian skincare lovers, ada yang tertarik coba? Ikuti keempat metodenya dibawah ini yuk!

Skin Cycling: Malam Pertama (Eksfoliasi)

Ini adalah metode pertama dengan tujuan untuk eksfoliasi kulit! Eksfoliasi sendiri merupakan proses mengangkat sel-sel kulit mati dan meregenerasi sel kulit baru. Ada 2 jenis eksfoliasi yaitu kimia (1 bulan sekali) dan fisik (1 minggu sekali). Ingat jangan terlalu sering lakukan proses ini ya karena bisa jadi nanti kulitmu iritasi loh!

Untuk melakukan proses ini kalian akan perlu produk skincare dengan kandungan Asam Salisilat (Salicylic Acid), Asam Glikolat (Glycolic Acid), Asam Laktat (Lactic Acid) atau scrub wajah.

Perlu dicatat bahwa setiap proses perawatan kulit perlu wajah yang bersih dan kering, jadi jangan lupa jaga kebersihan kulitmu! Lalu untuk menenangkan kulit setelah eksfoliasi, gunakan moisturizer pilihan seperti aloe vera.

Skin Cycling: Malam Kedua (Retinoid)

Setelah proses eksfoliasi beres, kita bisa lanjut ke tahap selanjutnya yaitu proses retinoid. Sesuai namanya ya, ini berarti kita akan menggunakan produk perawatan kulit dengan kandungan retinol. Retinol sendiri kaya akan vitamin A yang berfungsi mengurangi kerutan, menunda penuaan dini serta meregenerasi kulit.

Eits tapi bagi bumil dan busui tidak kita sarankan untuk menggunakan produk retinol ya! Kalian yang berkulit sensitif juga harus riset dan konsultasi pada spesialis kulit sebab kandungan retinol ini lumayan keras.

Sebab itu sebelum pemakaian kita sangat sarankan agar kalian mengoleskan pelembab di area sensitif seperti di bawah mata, sudut mulut dan leher. Jika tidak, malah bisa resiko kulit iritasi loh!

Skin Cycling: Malam Ketiga & Keempat (Recovery)

Barulah di hari ke-3 dan ke-3 waktunya untuk mengistirahatkan kulit!

Kita sudah mengeksfoliasi dan menggunakan retinoid di metode sebelumnya. Kedua hal tersebut termasuk perawatan kulit yang cukup intens.

Untuk menenangkan kulit, kita bisa melakukan rutinitas seperti biasa dengan cara membersihkan wajah dengan facial cleanser, menggunakan serum, toner dan pelembab serta masker wajah favorit.

Keempat langkah ini bisa kita lakukan dalam jangka waktu seminggu sekali atau sesuai dengan sensitivitas kulit masing-masing ya. Jadi gimana, kalian tertarik coba tren Skin Cycling ini gak?

Tren Skincare, Bagus atau Tidak?

Skin Cycling hanyalah satu dari ribuan skincare tren atau tips yang beredar di media sosial. Tujuan dari rutinitas skincare adalah menjaga kesehatan kulit, jadi sangat amat bagus bila pencetus tren tersebut memang ahli pada bidangnya seperti Dr. Whitney Bowe (pencetus Skin Cycling).

Namun apakah ini berarti semua tren skincare bagus dan harus kita ikuti?

Tren selalu berubah dan berfluktuasi, seringkali hal ini juga dilakukan banyak orang untuk meraih popularitas pada media sosial. Padahal untuk menciptakan sebuah rutinitas perawatan kulit akan diperlukan waktu dan pengalaman (ahli) agar keamanan terjamin.

Belum lagi, jenis kulit setiap orang berbeda dan mungkin saja ada alergi terhadap bahan tertentu. Bumil, busui, anak-anak atau orang berkulit sensitif akan lebih rentan terhadap suatu alergi.

Kesimpulannya? Boleh saja mengikuti sebuah tren skincare. Tapi, jangan lupa untuk riset terlebih dahulu. Apa yang cocok dan tidak dengan kalian. Selalu ingat untuk melakukan patch test setiap penggunaan produk baru dan hindari bergonta-ganti produk.

Bila memungkinkan, konsultasi dahulu terhadap dokter kulit atau spesialis kulit yang paham dalam bidangnya. Kulit glowing adalah kulit sehat, jadi, jangan lupa untuk memprioritaskan kesehatan tubuh dan kulit-mu ya!